Search

Minggu, 24 Juli 2016

Mengulik Sedikit Kisah Presiden "John Fitzgerald Kennedy"

"Sebenarnya ini tugas kuliah saya di semester pertama tahun 2013. Tadi nggak sengaja lihat-lihat draft tulisan di laptop, eh nemu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Politik. Tugasnya waktu itu tentang tokoh politik yang disukai atau dikagumi, nah kebetulan yang muncul di otak pertama kali pas dikasih tugas adalah nama John F Kennedy, jadilah kisahnya yang saya bahas berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber (lupa dari mana aja hehe). Daripada disimpan saja dan blog ini terbengkalai, lebih baik dibagikan di blog sederhana ini. Mari disimak! Semoga bermanfaat :)"





John Fitzgerald Kennedy. Lahir di Brookline, Massachusetts, 29 Mei 1917, sering disebut John F. Kennedy, Kennedy, John Kennedy, Jack Kennedy, atau JFK. Ia adalah presiden Amerika Serikat yang ke-35. Pada tahun 1960, ia menjadi termuda yang dipilih menjadi presiden Amerika Serikat dan termuda kedua setelah Theodore Roosevelt untuk jabatan presiden. JFK menjadi presiden setelah dilantik pada 20 Januari 1961.

JFK adalah anggota klan Kennedy yang berdarah Irlandia-Amerika, sebuah keluarga terkemuka di dunia politik negaranya. Pada Perang Dunia II, JFK dikagumi karena keberanian dan heroismenya ketika ia menyelamatkan seorang rekan pelaut di Samudra Pasifik Selatan.

JFK terkenal dengan kalimat penutup pidato kenegaraan pertamanya, yaitu "ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country".

Pemerintahan di masa JFK berjalan lancar. Ia menunjuk Lyndon B. Johnson sebagai wakilnya. Warga merasa damai dan sejahtera di bawah kepemimpinan JFK. Kebijaksanaannya telah mengantarkan Amerika Serikat menjadi salah satu negara adidaya yang sejahtera. Berbagai persoalan nasional maupun internasional dapat dituntaskan dengan bijak.

Kebijakan pemerintahan JFK tidak berbeda dengan kebijakan partai demokrat biasanya, yaitu kesejahteraan dan pemotongan pajak. Kebijakan standarnya antara lain asuransi kesehatan bagi orang tua, bantuan federal pada sekolah publik, pembangunan jalan raya, dan memperbarui hukum imigrasi. Selain itu JFK juga memiliki beberapa program khusus, seperti New Frontier dan Civil Rights Act.

New Frontier adalah program JFK untuk menguasai frontier baru, yaitu luar angkasa, karena pada saat itu Uni Soviet (sekarang Rusia) juga banyak melakukan percobaan untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Sedangkan Civil Rights Act adalah program dengan undang-undang hak sipil yang cakupannya lebih besar, lebih luas, dan lebih lengkap sejak masa rekonstruksi berakhir.


Dalam undang-undang tersebut menjelaskan bahwa setiap masyarakat tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan yang menjurus ke tindakan diskriminatif dan rasis terhadap orang lain. Untuk Civil Rights Act, sebenarnya JFK bisa saja agresif memperjuangkannya, tetapi ia hanya mendukungnya dengan banyak mengisi posisi pemerintahan federal dengan jumlah orang kulit hitam terbanyak dibanding presiden Amerika Serikat lain sebelumnya.


JFK lebih memakai kekuasaan eksekutif dan pengadilan dibanding memperkenalkan Civil Rights Act, karena ia takut membuat permusuhan dalam kongres dan kehilangan dukungan untuk program New Frontier-nya, terutama dukungan anggota kongres yang berasal dari Amerika Serikat bagian Selatan. Penggunaan kekuasaan eksekutif dari JFK terlihat dengan menurunkan National Guard untuk mengamankan registrasi James Meredith, orang kulit hitam yang mendaftar di Universitas Tuscaloosa di Alabama.


Kejadian penting selama pemerintahan JFK adalah krisis misil di Kuba. Krisis misil Kuba merupakan peristiwa memburuknya hubungan Amerika Serikat dengan Uni Soviet pada tahun 1962, di mana Uni Soviet meletakkan pangkalan peluru kendalinya di Kuba, dan hal ini hampir memicu Perang Dunia III. Amerika Serikat sendiri takut bila peluru kendali diluncurkan ke arahnya, karena Kuba terletak sangat dekat dengan mereka. Untuk itu, JFK menghubungi Kruschev dan berunding, kemudian mendapatkan kesepakatan di mana pada akhirnya Kruschev mencabut pangkalan peluru kendalinya dari Kuba, dan Amerika Serikat harus memberi bantuan dana kepada Uni Soviet.


JFK yakin jika Amerika Serikat, bangsa terkaya di dunia, harus membantu bangsa-bangsa lain yang lebih miskin. Sehingga kemudian ia membentuk Food For Peace. Kapal-kapal kargo berisikan makanan dikirim ke negara-negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, yang rakyatnya tidak memiliki cukup makanan.


Gaji presiden JFK dulu sebesar US$100.000 dengan tambahan US$50.000 untuk digunakan sebagai tunjangan sehari-hari. JFK ternyata menolak untuk menerima gajinya dan memilih untuk mendonasikan seluruhnya untuk kegiatan amal. Hal ini dilakukannya sebagai salah satu cara membantu rakyat miskin dan juga merupakan salah satu kebijakan yang ia buat sebagai presiden. Uniknya, JFK tidak pernah sesumbar dengan donasi yang ia lakukan.


JFK telah mencoba untuk menjadi pemimpin yang adil, berani, dan dihormati. Ia membangkitkan inspirasi bangsanya untuk berharap dan memimpikan masa depan yang lebih baik.


Jabatan kepresidenannya terhenti setelah terjadi pembunuhan terhadap JFK pada 1963. Ia meninggal akibat terjangan peluru saat melakukan kunjungan ke Dallas, Texas pada 22 November 1963. JFK roboh saat mobil terbuka yang membawanya melintas di kerumunan orang yang menyambut kunjungannya. Pada 25 November 1963, jenazahnya dimakamkan di Arlington, Washington DC. Sebanyak 800.000 orang ikut berkabung di jalanan Washington.