Wanita shalihah..
Jika kita mendengar frasa ini, mungkin yang terbayang di benak kita adalah seorang wanita berkerudung, yang menggunakan jubah panjang sampai ujung kaki, bahkan yang menutup mukanya hingga yang terlihat hanyalah dua pasang matanya.
Apakah benar itu yang dikatakan wanita shalihah?
Seperti apakah kriteria wanita shalihah menurut Islam?
Menjadi wanita salihah selalu menjadi dambaan setiap wanita, dan memilikinya adalah dambaan setiap suami.
Namun, seperti apa gambaran yang perlu kita pahami sehingga seorang muslimah dapat dikatakan sebagai wanita salihah?
Kita dapat belajar tentang sebaik-baiknya muslimah yang patut dicontoh untuk diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah pernah bersabda, "Sebaik-baik perempuan muslimah surga adalah Khadijah, Fatimah, Maryam, dan Asiyah" (H.R. Baihaqi).
Kisah wanita terbaik yang Rasulullah katakan tidak akan saya tuliskan di sini, karena nanti terlalu panjang.
Akhwat-akhwat di sini dapat membacanya dari berbagai sumber untuk bisa memahami lebih dalam bagaimana beliau para wanita terbaik menjalani hidup dengan keindahan akhlak dan ketaatan kepada Rabbnya.
.
.
Oke, langsung saja kita melihat apa sih hakikat wanita sholiha itu???
Jika kita menilik pengertian secara sederhananya, Wanita Shalihah ialah wanita yang senantiasa bertaqwa kepada Allah Ta’ala, yakni wanita yang senantiasa melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.
Bisa kita lihat, di dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 30-31, betapa luar biasa Allah menggambarkan kriteria seorang wanita shalihah.
Ia senantiasa mampu menjaga pandangannya.
Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Make up-nya adalah basuhan air wudhu.
Lipstiknya adalah dzikir kepada Allah.
Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Qur'an.
Wanita shalihah juga sangat memperhatikan kualitas lisannya.
Ia menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi.
Dia sadar sepenuhnya bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).
Jadi, pada hakikatnya wanita sholihah ialah yang menentramkan hati suaminya, sedap dipandang, menjaga harta dan kehormatan, serta taat beribadah kepada Rabbnya.
Sudahkah kita belajar hal-hal tersebut dan mengamalkannya?
.
.
KEUNTUNGAN MENJADI WANITA SHOLIHA
Setiap manusia yang lahir di dunia ini Allah karuniakan dalam keadaan hati yang bersih, namun kita lah yang membuatnya kotor..
Perjuangan menjadi wanita sholiha sangatlah berat, karena iblis dengan bengisnya akan senantiasa menggoda setiap manusia untuk keluar dari jalan ketaqwaan.
Keuntungan apa saja jika kita dapat mencerminkan diri ini menjadi wanita muslimah yang dirindukan surga?
Yuuk kita simak sama-sama...
Keuntungan dan keutamaan yang akan disampaikan di bawah ini adalah sebagian kecil dari seluruh keistimewaan yang Allah berikan kepada mereka yang diberikan nikmat menjadi wanita sholiha.
1. Wanita Sholihah Adalah Perhiasan Terbaik
"Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah." (HR. an-Nasa’I dan Ahmad)
2. Wanita Sholihah Bisa Masuk Ke Surga Melalui Pintu Yang Diingini
"Ketika seorang wanita menunaikan sholat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mematuhi suaminya, maka dia akan masuk surga dengan beberapa pintu yang dia inginkan." (HR. Al Bukhari, Al Muwatta’ dan Musnad Imam Ahmad)
3. Wanita Sholihah Lebih Dekat Dengan Allah
Aisyah RA. suatu kali meriwayatkan tentang kebaikan dan kualitas Zainab RA., istri ketujuh dari Rasulullah SAW.,
"Zainab adalah seseorang yang kedudukannya hampir sama kedudukannya denganku dalam pandangan Rasulullah, dan aku belum pernah melihat seorang wanita yang lebih terdepan kesholehannya daripada Zainab RA., lebih dalam kebaikannya, lebih dalam kebenarannya, lebih dalam pertalian darahnya, lebih dalam kedermawanannya dan pengorbanannya dalam hidup serta mempunyai hati yang lebih lembut, itulah yang menyebabkan ia lebih dekat kepada Allah."
4.Wanita Sholihah Salah Satu Sumber Kebahagiaan
Rasul berkata: “Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban)
5.Wanita Sholihah Menjadi Penolong Suaminya di Akhirat
Ketika Umar bin Khaththab Ra. bertanya kepada Rasulullah SAW:
"Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?”
Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam menjawab:
“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah)
6.Wanita Sholihah Diutamakan Oleh Rasulullah Untuk Dipilih Menjadi Istri
"Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Menjadi Wanita Sholihah Sebenarnya Mudah
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Maukah aku beritahukan kepadamu tentang sebaik-baik harta pusaka seseorang? Yaitu wanita sholehah yang menyenangkan jika dipandang, yang taat padanya jika disuruh, yang bisa menjaganya jika ditinggal pergi.”
(HR. Abu Daud)
8. Wanita Sholihah Yang Taat Kepada Suami Mendapat Banyak Keutamaan
Ada sebuah kisah tentang Asma’ binti Yazid Al-Anshariyah radhiallahu ‘anha.
“Bahwa dia mendatangi Rasulullah, sementara beliau sedang duduk di antara para sahabatnya. Asma’ berkata, “Aku korbankan bapak dan ibuku demi dirimu ya Rasulullah. Saya adalah utusan para wanita di belakangku kepadamu. Sesungguhnya Allah mengutusmu kepada seluruh laki-laki dan wanita, maka mereka beriman kepadamu dan kepada Tuhanmu. Kami para wanita selalu dalam keterbatasan, sebagai penjaga rumah, tempat menyalurkan hasrat dan mengandung anak-anak kalian, sementara kalian – kaum laki-laki – mengungguli kami dengan shalat Jum’at, shalat berjamaah, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, berhaji setelah sebelumnya sudah berhaji dan yang lebih utama dari itu adalah jihad fi sabilillah. Jika lah seorang dari kalian pergi haji atau umrah atau jihad maka kamilah yang menjaga harta kalian, yang menenun pakaian kalian yang mendidik anak-anak kalian. Bisakah kami menikmati pahala dan kebaikan ini sama seperti kalian?"
Nabi memandang para sahabat dengan seluruh wajahnya. Kemudian beliau bersabda, “Apakah kalian pernah mendengar ucapan seorang wanita yang lebih baik pertanyaannya tentang urusan agamanya daripada wanita ini?"
Mereka menjawab, “Ya Rasulullah, kami tidak pernah menyangka ada wanita yang bisa bertanya seperti dia."
Nabi menengok kepadanya dan bersabda, “Pahamilah wahai ibu. Dan beritahu para wanita di belakangmu bahwa ketaatan istri kepada suaminya, usahanya untuk memperoleh ridhanya dan kepatuhannya terhadap keinginannya menyamai semua itu."
Wanita itu berlalu dengan wajah berseri-seri.
9.Wanita Yang Meninggal Karena Melahirkan Itu Syahid
Dan wanita yang meninggal dunia karena melahirkan itu syahid. (HR. Abu Daud).
10.Wanita Yang (Hanya) Dengan Mencuci Pakaian Suami
"Apabila seorang istri mencuci pakaian suami, maka Allah menetapkan baginya seribu kebaikan, mengampuni seribu kejelekan, mengangkat baginya seribu derajat dan seluruh mahluk yang terkena sinar matahari memohonkan ampun baginya.” (HR Thabrani dari Abdullah bin Mas’ud)
.
.
Tanya Jawabo
1. Dari penjelasan di atas, dijelaskan bahwa wanita shaliha menurut kebanyakan pandangan orang adalah wanita yang berkerudung, dan lain-lain. Jika kita memang belum berhijab (masih proses), namun ada keinginan untuk jadi wanita yang lebih baik lagi (dalam artian secara ibadah dan tingkah laku), apa bisa masuk dalam kategori wanita shalihah?
Jawab:
Kerudung dalam arti di sini adalah menutup aurat, dan menutup aurat bagi seorang wanita hukumnya wajib.
Dalam AlQur'an QS. Al-Ahzab : 59 Allah berfirman, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”
Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menaatinya, karena ini adalah perintah Allah, pemilik kita, dan seluruh alam ini, jadi yang dikatakan wanita shaliha adalah indikatornya pasti berhijab.
Adapun alasan di atas, sebenarnya "CAP" yang diberikan apakah dia wanita sholihah dan bukan sholihah tidak bisa begitu saja diberikan oleh sesama manusia, tetapi setidaknya wanita sholihah akan tercermin melalui perilaku dan perbuatan.
Wanita sholihah pun selalu ingin menjadi lebih, dan lebih baik lagi, karena hidup adalah proses, proses menuju perbaikan diri.
Semoga niat kita untuk menjadi lebih baik tidak hanya sekedar niat, sambil memohon pertolongan Allah agar niat-niat kita dapat diridhoi, kita mah nggak ada apa-apanya tanpa pertolongan Allah.
2. Salah satu wanita sholihah itu menaati kata suami. Tapi apabila suami menyuruh kita mempercantik diri seperti misal menggunakan behel agar gigi kita rapi boleh? Sedangkan katanya merubah ketentuan Allah itu dosa (bukan katanya lagi) maksudnya sedangkan merubah sesuatu yang sudah Allah berikan itu dosa.
Jawab:
Yap, benar sekali, menaati perintah suami adalah kewajiban bagi kita seorang istri. Perintah seperti apa? Adalah perintah yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan hadits.
Naah, untuk fenomena kawat gigi, ini adalah furu'iyah. Artinya ada beberapa ulama yang berbeda pendapat terhadap fenomena ini, tapi yang saya tau dari suatu hadits:
"Berobatlah wahai hamba Allah! Karena sesungguhnya Allah tidak menciptakan penyakit melainkan Ia telah menciptakan pula obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu tua.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Dari dalil di atas dapat dipahami bahwa hukum memakai behel dalam Islam dibolehkan jika tujuannya untuk proses perbaikan atau pengobatan.
Adapun jika tujuannya untuk merubah bentuk ciptaan Allah atau ingin terlihat menarik sehingga memicu diri untuk tampil sombong maka hal tersebut tidak dibolehkan.
Naaah, coba tanyakan lagi dalam hati terdalam kita, niatnya untuk apa????
3. Alhamdulillah saya saat ini sedang istiqomah untuk menjulurkan jilbab saya. Tapi yang masih saya belum bisa ubah adalah masalah tabarruj (dandan). Tapi sebenarnya niat dandan sendiri ingin mempercantik diri saja bukan untuk dilihat lawan jenis karena saya pun kalau dandan pasti pakai masker walaupun belum berniqab. Jadi gimana ya, apakah yang saya lakukan itu salah? Dan penilaian wanita sholihah sendiri itukan sebenarnya penilaian dari Allah ya, apakah manusia berhak untuk menjudge seseorang sholih atau tidak hanya dengan melihat dari luar?
Jawab:
Pertanyaan ini mengingatkan saya terhadap fenomena akhir-akhir ini..
Akhir-akhir ini mulai bermunculan akhwat dengan hijab panjang sekaligus dandanannya yang mulai mengikuti perkembangan zaman..
Kalau pemikiran kita ingin mempertahankan idealisme, kan teorinya hanya berdandan di hadapan suami ya..
Namun ada beberapa orang yang beranggapan dengan niat yang berbeda-beda.
Wallahu alam niat yang mereka ucapkan benar atau tidak, karena yang tau adalah Allah dan hati kecil masing masing.
Naaah, untuk masalah dandan selagi tidak berlebihan dan niatnya tidak untuk bersolek, tidak masalah..
Karena Allah pun indah dan mencintai keindahan, yang penting jangan bosan-bosan untuk terus memperbaiki niat, dan juga memohon kepada Allah untuk selalu membimbing kita agar tidak salah langkah.
Dan benar, hanya Allah yang tau siapa saja dari umatnya yang sholih/sholiha yang taat pada perintahNya.
Namun biasanya ada aura tersendiri..
Pernah nggak melihat orang itu kita merasa adem dan langsung ingat Allah???
Karena mereka yang taat kepada Allah akan menjadi wali Allah di muka bumi ini, dengan sikap, akhlak, tutur kata dan ketaatan kepada Allah akan tercermin dalam kehidupan sehari hari.
4. Penjelasan di atas kan wanita sholehah itu yang berpakain tertutup, dll. Kalau misalnya saya muslimah secara pakaian, juga sudah berproses memperbaiki sifat dan sikap saya. Tapi saya hobi suka nonton film India yang tidak ada keislamannya. Saya juga masih sering nonton drama Korea. Juga membaca novel roman. Itu gimana? Apakah saya bisa dikategorikan wanita muslimah? Secara kan hobi tersebut jika kita tak kuat iman bisa menjerumuskan kita ke hal-hal yang dilarang Allah SWT.
Jawab:
Orang yang cinta film Korea, India, Malaysia, dan lain-lain, sama halnya seperti orang yang sedang jatuh cinta, sulit untuk dihentikan, karena ada rasa puas dan ketagihan untuk nonton lagi dan lagi hehe.
Coba deh tanya dalam diri sendiri, seberapa manfaat film itu untuk dirimu, dan apakah film-film itu mengganggu interaksimu untuk beribadah kepada Allah?
Dan ingat looh, film itu mempengaruhi kehidupan kita, mulai dari sikap, alam bawah sadar, pemikiran kita, emosi dan pengontrolan diri tanpa kita sadari pengaruh itu akan terbentuk..
Kita sama-sama ingat, sebagai seorang wanita akan menjadi seorang ibu, ada 400 folikel dalam rahim kita yang kemudian pecah menjadi sel telur dan menjadi janin jika dibuahi.
Kita mempunyai tanggung jawab dunia dan akhirat terhadap anak kita atas didikan yang diberikan, untuk itu siapkan pendidikan dan kebiasaan terbaik mulai dari sekarang.
5. Bagaimana menjadi wanita yang di cintai Allah?
Jawab:
Sederhana sayang, kita hanya perlu TAAT.
Taat pada perintah-Nya dan menjauhi segala larangannya..
Tapi Beraaaat kaak!!
Memang, karena balasannya surga.
Kadang kita merasa berat karena belum tau ilmunya.
Untuk itu kita wajib untuk mencari ilmu.
Kalau sudah tau ilmunya kita bisa meleleh dan hanyut dalam bingkai ketaatan..